News

    Informasi berita dan tips seputar traveling


Home > News

Kulineran Gudeg di Yu Djum

Jum'at 05 Juli 2019 | 07:00 WIB

Yogyakarta dikenal, salah satunya karena ada makanan khasnya, nasi gudeg. Di kota ini ada banyak tempat kulineran untuk gudeg. Masing masing menawarkan ciri khas rasa tersendiri. Salah satu yang dikenal baik adalah Gudeg Yu Djum. Kami di bulan Juni 2019 lalu sempat berkunjung ke tempat makan ini, bahkan sempat menyelinap juga ke dapurnya.

 

Gambar Dapur Gudeg Yu Djum

Gudeg Yu Djum dikenal baik bahkan oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Gudeg ini dikenal akan rasanya yang gurih dengan campuran manis yang merupakan hasil olahan dari nangka yang dicampur. Pilihan penyajian pun macam macam. Ada campuran gudeg dengan nasi, ayam, telur, tahu, krecek dan ditambahkan dengan sambal.

Jika kita lihat di websitenya, dijelaskan sejarahnya Untuk Gudeg Yu Djum Pusat merupakan dapur utama sekaligus warung makan kuliner tradisional Yogyakarta. Dirintis oleh seorang yang pantang menyerah bernama Djuwariyah atau lebih dikenal sebagai "Yu Djum", sejak 1951.Dari tahun ke tahun Gudeg Yu Djum mulai dikenal oleh masyarakat Jogja dan sekitarnya. Seiring berkembangnya zaman, pada tahun 1993 dapur utama yang terletak di Kampung Karangasem difungsikan pula sebagai warung makan untuk berjualan gudeg, karena fungsinya sebagai dapur dan warung yang berlokasi di Kampung Karangasem ini disebut sebagai Gudeg Yu Djum Pusat.

Gambar Kasir Gudeg Yu Djum

Seiring dengan berkembangnya, kini Gudeg Yu Djum telah memiliki beberapa cabang di Yogyakarta, seperti tersebut di bawah ini.

-Jl. Kaliurang KM 4,5 CT III/22 Karangasem – Mbarek- Yogyakarta
-Jl. Laksda Adisucipto Km. 8,7 (Samping Hotel Sheraton) Yogyakarta
-Jl. Wates Km. 5,5 Ambarketawang Gamping, Sleman, Yogyakarta
-Jl. Wonosari – Yogya Km.7, Gading Playen – Gunungkidul
-Jl. Raya Jogja – Magelang (Depan SPBU Baledono)
-Cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta

Ada yang mengenal makanan gudeg dengan jenisnya, yakni gudeg kering dan gudeg basah. Ada lagi yang mengatakan, gudeg manis dan gudeg pedas. Bermacam macam memang pendapatnya. Dalam sebuah tulisan, ada yang mengatakan bahwa sebagian besar publik Jogja berpendapat bahwa gudeg adalah ikon kuliner mereka. Eksistensi makanan ini kabarnya telah meniti jejak-jejak sejarah yang panjang, dimulai bersamaan dengan dibangunnya kerajaan Mataram Islam di Alas Mentaok di daerah Kotagede sekitar abad ke-15. Dalam arti generik, “alas” itu artinya hutan.

Banyak pohon ditebang saat pembangunan itu, diantaranya adalah pohon nangka, kelapa, dan tangkil atau melinjo. Anugerah alam inilah yang menginspirasi dan mendorong para pekerja untuk membuat makanan dari bahan-bahan tersebut. Jumlah mereka banyak, lelah dan lapar, maka nangka muda (disebut “gori”) yang dimasak jumlahnya juga sangat banyak.

Bagi anda yang tinggal diluar kota dan ingin menikmati gudeg gudeg yang ada di Yogyakarta, bisa meminta tolong saudara atau teman kita yang ada di Yogyakarta, dan mengirimkan paket gudeg dengan menu sesuai yang kita pilih. Makanan ini bisa tahan hingga 2-3 hari. Sebaiknya setelah sampai di rumah, langsung masukkan kulkas atau panaskan terlebih dahulu.

Mari berwisata ke kota Yogyakarta dan nikmati juga gudeg khas Yogya. Jangan lupa lindungi diri anda selama perjalanan dengan asuransi travelsafe dari ACA. Hubungi call center ACA di 021 31999100 atau klik www.aca.co.id

(Gt)

Tag :