News

    Informasi berita dan tips seputar traveling


Home > News

Ini 5 Keunikan Saat Tradisi Peh Cun di Borneo

Selasa 13 Maret 2018 | 08:00 WIB

Anda pernah menyaksikan tradisi peh cun saat Imlek? Ritual ini diselenggarakan secara meriah di Kalimantan Barat. Tepatnya, di Kota Pontianak dan Singkawang. Bahkan, kedua tempat ini kerap mengadakan berbagai kegiatan unik saat perayaan ini.

Pelaksanaan tradisi Imlek tersebut diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 berdasarkan sistem kalender Imlek. Umurnya sudah lebih dari 2.300 tahun sejak zaman Dinasti Zhou. Nah, ritual peh cun ini dirayakan pertama kali oleh Suku Yue di Cina Selatan ketika pemerintahan Dinasti Qin dan Han.

Seperti apa keunikan tradisi peh cun di Borneo? Mari, simak ulasan berikut ini!

 

Mandi Tengah Hari di Sungai Kapuas

4.bp.blogspot.com
 

Tradisi peh cun di Pontianak diawali dengan mandi bersama di Sungai Kapuas. Ritual ini dilakukan pada pukul 11.00-12.00 WIB. Dari tahun ke tahun, peserta mandi tengah hari tersebut makin banyak. Tidak hanya digandrungi kalangan muda, orang tua pun kerap mengikuti momen ini.

Selain mandi, peserta tradisi ini juga diisi dengan saling melempar kantong air. Mereka melakukannya dengan suka cita. Setelah acara selesai, biasanya etnik Tionghoa mengambil air dari Sungai Kapuas. Menurut kepercayaan mereka, air yang diambil pada hari itu bisa membawa berkah dan keselamatan.

 

Makan Bakcang dan Mendirikan Telur

oatmeal.perutgendut.com
 

Masih di lokasi Sungai Kapuas; bersamaan dengan ritual mandi tengah hari, diadakan tradisi ko ciat. Kegiatan ini berupa makan bersama di tepi Kapuas. Berbagai kuliner khas Tiongkok menjadi santapan utama dalam acara tersebut. Salah satunya adalah bakcang; makanan yang terbuat dari beras ketan.

Keunikan lain saat tradisi peh cun, yaitu mendirikan telur. Padahal, telur merupakan benda yang paling sulit untuk ditegakkan. Namun, tepat pukul 12.00 di hari bakcang, telur tersebut bisa berdiri. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mudah saja; gaya gravitasi bumi melemah di momen tersebut. Karena telur tidak dicuci, direbus, atau disimpan dalam kulkas, otomatis lebih gampang mendirikannya.

 

Kegiatan Menggantung Changpu dan Rumput Ai


1.bp.blogspot.com
 

Tradisi peh cun di Borneo juga dimeriahkan dengan kegiatan menggantung rumput changpu dan ai di daun pintu rumah. Kedua rumput ini sepintas mirip ilalang, tetapi tampak lebih hijau dan kaku. Biasanya, dimanfaatkan sebagai pengikat kue cang.

Menurut kepercayaan etnik Tionghoa, rumput tersebut bisa menghalau energi negatif dari luar. Selain itu, pun mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menyerang penghuni rumah.

 

Lomba Perahu Naga di Mempawah

media.nbcwashington.com
 

Tradisi peh cun juga diselenggarakan di kawasan Mempawah, Kalimantan Barat. Salah satu kegiatannya adalah mengadakan lomba perahu naga di Sungai Mempawah. Bentuk perahu tersebut sempit, panjang, dan sukar didayung. Umumnya, disematkan hiasan kepala dan ekor naga.

Pelaksanaan lomba ini tepat di tanggal 5 bulan 5, hari bakcang. Peserta yang ikut kompetisi harus membawa genderang besar di dalam perahu. Mereka mendayung perahu secara manual untuk memenangkan kejuaraan.

 

Mandi di Air Terjun Gunung Poteng

3.bp.blogspot.com
 

Ritual mandi juga dilakukan di Kota Singkawang. Lokasi tepatnya berada di Air Terjun Gunung Poteng, Singkawang Timur. Seusai mandi, peserta disuguhi aneka makanan khas Imlek, semisal kwe cang dan bakcang. Bedanya dengan bakcang, kwe cang menggunakan pembungkus berupa daun bambu.

Itulah tradisi Imlek di Borneo yang kerap menarik perhatian para wisatawan. Perjalanan ke kawasan tersebut bisa dilakukan dengan naik pesawat ke Bandara Supadio, Pontianak. Supaya keamanan diri Anda dan keluarga terjamin, jangan lupa mendaftar Asuransi New Travel ACA. Sebagai pionir asuransi perjalanan terkemuka, ACA senantiasa memberikan layanan terbaik untuk kliennya.

 

(vea)

Tag :